Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, banyak perusahaan manufaktur terpaksa mengurangi karyawan atau bahkan menutup usaha. Namun, PT Red Ribbon Indonesia, melalui merek Nic’s Food, justru mengambil langkah yang berani. “Kami manfaatkan momentum ini untuk memperluas lini ritel,” kata CEO PT Red Ribbon Indonesia, Darmadi Marpauli.
Persaingan di pasar pangan siap saji yang ketat, dengan konsumen rumah tangga yang memilih produk sehat, praktis, dan bergizi. Hal itu mendorong perusahaan adaptasi dengan perubahan preferensi konsumen. Nic’s Food meluncurkan logo dan kemasan baru berdesain minimalis dan modern. Mengandalkan lima produk unggulan (Ebi Furai, Calamari Katsu, Chicken Katsu, Fish Stick Katsu, dan Shrimp Butterfly) kemasan dikreasikan agar mudah dikenali di rak supermarket. “Desain ini mendekatkan kami dengan konsumen rumah tangga,” kata Darmadi.
Sebagai penanda, PT Red Ribbon Indonesia menggelar kegiatan bhakti sosial dengan donasi berupa uang tunai ke beberapa panti asuhan, seperti Panti Asuhan Mizan Amanah Rawa Badak, Yayasan Cikal Cendekia Salsabila, Yayasan Darul Ikhlas, dan Yayasan Bina Sosial. Perubahan logo dan kemasan ini adalah upaya Nic’s Food untuk memasuki Bussines to Consumer. Sebelumnya, selama 40 tahun mereka bermain aman di segmen Business to Business (B2B).
Posted in Ekonomi