Next Post

6 Juni 1933: Bioskop Drive-In Pertama di Dunia dari AS, Jadi Ikon Hiburan Keluarga

048210300_1535075174-20180810-Bi

Tanggal 6 Juni 1933 menandai momen bersejarah dalam dunia hiburan: dibukanya bioskop drive-in pertama di dunia, Park-In Theaters, di Camden, New Jersey.

Inovasi ini menjadi awal dari tren nonton film dari balik kemudi yang kemudian menjelma sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Amerika selama beberapa dekade.

Mengutip History, Jumat (6/6/2025), gagasan brilian ini berasal dari Richard Hollingshead, seorang pecinta film dan manajer penjualan di perusahaan milik ayahnya, Whiz Auto Products. Ia terinspirasi dari keluhan ibunya yang merasa tidak nyaman duduk di kursi bioskop tradisional.

Dari sana, Hollingshead mulai bereksperimen di jalan masuk rumahnya, menggunakan proyektor Kodak 1928, layar dari kain yang dipasang di antara pepohonan, serta sistem audio sederhana dengan radio yang diletakkan di belakang layar.

Tak hanya memikirkan teknis proyeksi, ia juga mengatur jarak antar mobil dan merancang cara agar pengunjung tetap nyaman meski hujan turun.

Hasil dari eksperimen ini ia patenkan pada Mei 1933, dan tak butuh waktu lama untuk mewujudkannya menjadi bisnis nyata.

Dengan investasi awal sebesar 30.000 dolar AS, Hollingshead mendirikan Park-In Theaters di Pennsauken, New Jersey, dan resmi dibuka pada 6 Juni 1933.

Tiket masuknya murah: 25 sen per mobil dan 25 sen per orang, namun satu mobil tidak akan dikenakan lebih dari satu dolar—tarif yang terjangkau untuk hiburan seluruh keluarga.

Popularitas Meroket

Meski awalnya hanya menayangkan film-film kelas dua (B-movies), popularitas drive-in meroket, terutama setelah Perang Dunia II. Teknologi suara pun berkembang: dari pengeras suara yang dipasang di layar hingga penggunaan frekuensi radio FM yang memungkinkan suara diputar langsung di dalam mobil.

Pada puncaknya di akhir 1950-an hingga pertengahan 1960-an, tercatat ada sekitar 5.000 bioskop drive-in di Amerika Serikat. Mereka tidak hanya menyuguhkan hiburan, tapi juga menjadi ruang sosial, tempat bermain anak-anak, hingga lokasi romantis favorit bagi para remaja.

Namun seiring waktu, pamor drive-in mulai memudar. Kenaikan harga tanah di pinggiran kota, meningkatnya jumlah bioskop konvensional, dan kemunculan video rental perlahan menggeser budaya ini.

Kini, kurang dari 500 drive-in theater yang masih bertahan di seluruh Amerika.

Posted in

Related News

Screenshot_20

Pengunjung

Screenshot_20
Screenshot_19